Bagaimana kau berhubungan?
Mencintaimu dengan pelukan manis
Menghianatimu tak peduli gerimis
Bahwa semua bisa memiliki benang tipis
Menghubungkan waktu dan mulut yang lamis
Katamu itulah potensi
Di mana penempatan atraksi
Akan seni wajah yang beradaptasi
Dalam segala kondisi
Kataku kau tak tau malu
Menduakan mereka yang ingin satu
Selamanya tanpa ragu
Bukankah ibumu sudah jadi pelajaran
Wanita yang memberikanmu kehidupan
Terpisah karena ayah yang mengabaikan
Sebuah kesetiaan akan kepercayaan
Demi kecantikan yang terkikis zaman
Katanya muda dan menggairahkan
Lalu, apa itu sebuah keputusan?
Mengunggulkan sifat kerakusan
Walau tercium bau penghianatan
Dan pisah pun jadi jalan
Dari sakit yang tak berkesudahan
Katanya ibumu adalah segala cinta
Tapi kau mengulang kisahnya
Pada wanita yang kau suka
Seperti ayah yang kau benci
Kau sekadar tebar janji
Manis memang untuk terlihat abadi
Berujung jadi polusi
Sudahkan kau beriman
Pada sebuah pedoman
"Akan datang namanya balasan
Setimpal dengan perbuatan?!"
Kairo, 18 April 2023
Jatuh cinta terkadang tak membutuhkan banyak alasan, ketika kamu sudah hadir untuk memberikanku ruang untuk rindu dan mencintai. Aku akan rela atas segala konsekuensinya.
KAMU
Ketika kulihat parasmu
Dengan tegasnya kata cantik
Tercipta dari perkataanku
Ketika kulihat gerak-gerikmu
Dengan lugasnya hatiku berucap
Inilah keindahan gemulai cinta
Ketika kutatap bola matamu
Dengan sadarnya hatiku telah milikmu
Terlekat tanpa mau menghilang darimu
Ketika kudengar suaramu
Dengan rela terukir manis
Nada-nada kebahagiaan hidupku
Ketika kamulah aku
Takkan kulepas lagi
Genggaman harapan ini
Kairo, 21 Mei 2021
Mungkinkah manusia tak mencinta kalau kerinduan selalu bersemayam di dada?
Adakah
Adakah aku memulai cinta
Semata lupa pemiliknya
Ketika kamu selalu ada
Dalam harmoni suara
Merdu kataku mendamba
Adakah aku menumbuhkan percaya
Dengan kata yang disampaikan janji
Pula disertai usaha untuk memberi bukti
Bahwa aku tak bisa tak peduli
Aku padamu, inilah yang berarti
Adakah aku tidak bersyukur
Ketika hati dan pikiranku hanyalah dirimu
Sedang jiwaku menyambutmu dalam pelukan
Menghangatkanmu dengan ketentraman
Dan menyamankanmu dengan dekapan
Adakah aku menjadikanmu lupa
Ketika kutilis namamu dalam doa
Kuabadikan dalam puisi cinta
Kusemayamkan dalam dada
Kurindukan setiap waktunya
Kairo, 22 Mei 2021
Manusia memiliki kehidupan yang berjalan, mulai dia meninggalkan jejak-jejak dengan segala sikap dan ucapannya. Sampai feedback yang diperoleh atasnya.
Jejak
Hujan tak pernah menghianati bumi
Hulu takkan pernah malu sama hilir dan muara
Laut pun tak kekurangan misteri
Jejak langkah dari kata dan laku
Semata-mata memenuhi bagaimana manusia berdikari
Setapak demi selangkah
Menuntun lika-liku yang tersirat jadi tersurat
Manusia bersekongkol dengan akalnya
Mencipta dunia dalam olahan pengetahuannya
Sedang hati adalah barometer
Kehidupan berarti atau mati
Kairo, 13 Mei 2021
Bertanya
Sepinya pagi
yang sendiri
Tak membiarkanku terlelap pulas
Cukup dengan secangkir teh dan kopi
Kulamunkan tentang diri
Jika ibu adalah
sumber kasih dan sayang
Sedangkan bapak merupakan sumber dari pengetahuan
Saudara sekandung sebagai sumbernya semangat dan dukungan
Dan kekasih adalah sumber keyakinan dan tujuan
Lalu bagaimana dengan aku?
Sebagai,
Sumber kebahagiaan?
Sumber kegagalan?
Sumber kesuksesan?
Sumber kemalangan dan sial?
Kairo, 16 Desember 2020