Wajah Seribu

Wajah Seribu

 Bagaimana kau berhubungan?Mencintaimu dengan pelukan manisMenghianatimu tak peduli gerimisBahwa semua bisa memiliki benang tipisMenghubungkan waktu dan mulut yang lamisKatamu itulah potensiDi mana penempatan atraksiAkan seni wajah yang beradaptasiDalam segala kondisiKataku kau tak tau maluMenduakan mereka yang ingin satuSelamanya tanpa raguBukankah ibumu sudah jadi pelajaranWanita yang memberikanmu kehidupanTerpisah karena ayah

Ungkapkan Saja

Ungkapkan Saja

Terkadang hal yang sangat pahit itu perlu dikatakan, mengapa? Karena jika kamu memendamnya, semuanya lebih berantakan. Mulai dari stress, menjaga rahasia, takut terungkap, mulai gelisah dan resah, bahkan membuatmu tak nyaman bila bersama orang yang kau takut mengungkapkan hal pahit itu. Ungkapkan Saja Ungkapin sajaKeinginanmu akan kupenuhiSebaik dari yang kau

KAMU

KAMU

Jatuh cinta terkadang tak membutuhkan banyak alasan, ketika kamu sudah hadir untuk memberikanku ruang untuk rindu dan mencintai. Aku akan rela atas segala konsekuensinya.KAMU Ketika kulihat parasmuDengan tegasnya kata cantikTercipta dari perkataanku Ketika kulihat gerak-gerikmuDengan lugasnya hatiku berucapInilah keindahan gemulai cinta Ketika kutatap bola matamuDengan sadarnya hatiku telah

ADAKAH

ADAKAH

Mungkinkah manusia tak mencinta kalau kerinduan selalu bersemayam di dada? Adakah Adakah aku memulai cintaSemata lupa pemiliknyaKetika kamu selalu adaDalam harmoni suaraMerdu kataku mendamba Adakah aku menumbuhkan percayaDengan kata yang disampaikan janjiPula disertai usaha untuk memberi buktiBahwa aku tak bisa tak peduliAku padamu, inilah yang berarti Adakah aku tidak

JEJAK

JEJAK

 Manusia memiliki kehidupan yang berjalan, mulai dia meninggalkan jejak-jejak dengan segala sikap dan ucapannya. Sampai feedback yang diperoleh atasnya.Jejak Hujan tak pernah menghianati bumiHulu takkan pernah malu sama hilir dan muaraLaut pun tak kekurangan misteri Jejak langkah dari kata dan lakuSemata-mata memenuhi bagaimana manusia berdikariSetapak demi selangkahMenuntun lika-liku yang

Bahagia

Bahagia

Bahagia Aku percaya telah ditinggalkan Setelah ia pergi dan menusuk hatiku Lalu aku melimpahkan diri Tentang apa yang salah dalam perbuatan Adapun aku murung menimpalinya Karna tau sebab kau kecewa diatasnya Katamu waktu itu mendidikku Untuk menerima putus asa sebagai logika “Kau terlalu bodoh untuk diam, bahkan kau

Bertanya

Bertanya

 BertanyaSepinya pagi yang sendiriTak membiarkanku terlelap pulasCukup dengan secangkir teh dan kopiKulamunkan tentang diri Jika ibu adalah sumber kasih dan sayangSedangkan bapak merupakan sumber dari pengetahuanSaudara sekandung sebagai sumbernya semangat dan dukunganDan kekasih adalah sumber keyakinan dan tujuanLalu bagaimana dengan aku? Sebagai,Sumber kebahagiaan?Sumber kegagalan?Sumber kesuksesan?Sumber kemalangan dan sial?

My Instagram