1 min Reading
Add Comment
Mungkinkah manusia tak mencinta kalau kerinduan selalu bersemayam di dada?
Adakah
Adakah aku memulai cinta
Semata lupa pemiliknya
Ketika kamu selalu ada
Dalam harmoni suara
Merdu kataku mendamba
Adakah aku menumbuhkan percaya
Dengan kata yang disampaikan janji
Pula disertai usaha untuk memberi bukti
Bahwa aku tak bisa tak peduli
Aku padamu, inilah yang berarti
Adakah aku tidak bersyukur
Ketika hati dan pikiranku hanyalah dirimu
Sedang jiwaku menyambutmu dalam pelukan
Menghangatkanmu dengan ketentraman
Dan menyamankanmu dengan dekapan
Adakah aku menjadikanmu lupa
Ketika kutilis namamu dalam doa
Kuabadikan dalam puisi cinta
Kusemayamkan dalam dada
Kurindukan setiap waktunya
Kairo, 22 Mei 2021
0 komentar:
Posting Komentar