1 min Reading
Add Comment
Kupandang dirimu, seakan tiada kata habis yang menikamku menjemput maut,,,
Senja
Oleh : Suyuthiahmad
Oleh : Suyuthiahmad
: Kutatap matahari senja
Dibalut cinta dan rindunya
Untuk sekian lama aku bertanya
“Mengapa harus dia?”
Dibalut cinta dan rindunya
Untuk sekian lama aku bertanya
“Mengapa harus dia?”
Senja kini menatapku curiga
Seakan diriku mencuri
Dari ruang rahasianya
Seakan diriku mencuri
Dari ruang rahasianya
Hingga setiap sore hari
Aku jadi merasa diawasi
Di dalam bus 184
Di jalanan yang sesak wanita gemuk
Di tempat mobil berparkir
Pada celah gedung yang diterobos sinar matahari
Pada jendela kamarku
Juga pada ventilasi yang berlubang
Aku jadi merasa diawasi
Di dalam bus 184
Di jalanan yang sesak wanita gemuk
Di tempat mobil berparkir
Pada celah gedung yang diterobos sinar matahari
Pada jendela kamarku
Juga pada ventilasi yang berlubang
Waktu itu
Tak sengaja kutatap ia dengan tajamnya
Karena aku suka dengan panoramanya
Biru keoranyean
Beberapa saat kemudian
Kunikmati ia dari galeri iphoneku
Sungguh mataku tak ingin terpejam
Meninggalkannya Ia segar tanpa pucat sedikitpun
Tak sengaja kutatap ia dengan tajamnya
Karena aku suka dengan panoramanya
Biru keoranyean
Beberapa saat kemudian
Kunikmati ia dari galeri iphoneku
Sungguh mataku tak ingin terpejam
Meninggalkannya Ia segar tanpa pucat sedikitpun
Seakan ia menampilkan semangat
Tanpa menyembunyikan sebuah nota hati
Tanpa menyembunyikan sebuah nota hati
Lalu, tahukah kau mengapa ia curiga
padaku?
Padahal aku menyukai dirinya
Dengan cinta dan rindu yang kupunya
Padahal aku menyukai dirinya
Dengan cinta dan rindu yang kupunya
Kairo, 12 Juli 2017
0 komentar:
Posting Komentar