Sepucuk Surat Tangga

Sepucuk Surat Tangga
sketsamu
*ungkapan ini sebening hatiku padamu

              Terkadang hidup itu sedekat ini,namun seringkali kita sendiri menjauh dari kedekatan itu dan memberikan kesempatan sakit untuk hinggap dalam kebahagiaan yang terasa. Kesempatan yang kita berikan menjadikan sesal yang kita tahu hanya muncul diakhir rasa kecewa. Kecewa pun muncul sebab adanya yang terungkap dalam jurang bungkam dan jadi makanan sanubari saja.

            Kau mungkin tak menyangka bahwa dirimu jadi bahan indah yang ku ukir dalam sanubariku. Bahan paling mutakhir menetralkan kenakalanku. Bahan terindah dalam pelengkap hidupku. Bukan cuma karena kecantikanmu engkau jadi indah. Namun segalanya yang ada pada dirimulah yang menggodaku menuliskan segenap perasaanku padamu. Bisa dibilang akulah pengagum rahasiamu.
          
         Saat ada kelas. Keberanian itu lenyap. Seketika itu aku bungkam, terdiam dan masuk dunia khayalku.sambil bertanya "kapan aku sanggup bilang maaf padamu secara langsung?". Itulah bayangan yang menghantuiku selama ini "meminta maaf padamu". Namun ketika kesempatan itu ada dan tak sengaja hadir, aku hanya diam dan melanjutkan langkahku tanpa kusapa. setelah aku duduk manis aku berpikir."kenapa tak kusapa saja dirimu.meminta maaf padamu.walau akupun belum yakin engkau memaafkanku.ah... mungkin akunya yang kurang peka terhadap kesempatan yang begitu fenomenal tadi.hanya terkagum padamu dan melepasmu lewat didepanku tanpa sekedar basa-basi."
         Sesal, iya ada. Bukan hanya ada. Tetapi, sangat ada. Sampai-sampai yang aku pikirkan bagaimana aku meminta maaf padamu dan kita kembali lagi bersahaja. Sama seperti ditaman dulu. Berpikir teruspun aku tak akan menemukan cara yang terbaik. Akhirnya kupilih menulis surat ini untukmu. Meski engkau belum tentu membacanya. Tapi, entah kapan itu aku percaya bahwa kau akan membacanya dan tahu apa yang aku maksudkan dalam tulisan ini.

                         "kekaguman itu hadir tanpa sanggup ku tolak,namun karena kesalahan fatal yang ku perbuat,aku tak kan menyerah meski maaf belum kau lontarkan untukku"


 -Ahma-

0 komentar:

My Instagram