2 min Reading
Add Comment
![]() |
Jejakku bersama teman-teman. |
“Jejak langkah itu memberikan
bekas, ada lara dan bahagia yang saling berhubungan di sana” ahmaestudio
Manusia tanpa harmonika. Bagaikan
makanan tanpa rasa. Tiada lika-liku yang membuatnya jadi indah. Lebih mudahnya,
hal itu diartikan sebagai suatu kedataran. Yang mana kedataran tadi tidak memiliki
sebuah perkembangan bahkan kemajuan. Sehingga, manusia yang seperti itu tidak
pernah merasakan betapa indahnya dunia. Walau saya rasa jarang manusia yang
modelnya seperti ini. Tetapi ada, meski hanya dalam sebagian jejak kehidupan
yang dijalani manusia.
Kembali kepada manusia. Mereka
memiliki alur kehidupan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Nah, dengan
adanya keterkaitan inilah yang akan membuat manusia harus berhadapan dengan
yang namanya pilihan, putusan, langkah, jejak, alur dan resiko. Sehingga,
manusia seharusnya sudah siap untuk menghadapi semua itu, terlebih bagi manusia
yang masih belum bisa percaya pada dirinya sendiri.
Balik lagi ke manusia tanpa
harmoni. Dalam kehidupan memang tidak elak adanya manusia yang seperti itu. Akan
tetapi hal itu perlu diobati, entah dengan cara apapun. Soalnya, saya merasa kasian
apabila ada orang yang seperti itu hanya dibiarkan tanpa diberikan obat yang
pas dengannya. Semoga saja tidak.
Saya rasa, semua manusia diciptakan
dengan jejak-jejak warna, baik itu dengan kesedihan, kepiluan, penyesalan,
kegagalan, kebahagiaan, keceriaan, keberhasilan dan kesuksesan. Hal ini bisa
berarti bahwasanya manusia memiliki jejak yang sama, warna kehidupan. Tentunya sesuai
dengan warna yang mereka hadirkan dalam kehidupannya. Entah bahagia dulu, baru
menderita dan bahagia lagi, atau menderita sampai menjelang tua tapi berakhir
bahagia. Entahlah, yang pasti warna itu datang dari pilihan, usaha dan doa
mereka.
Warna-warna itulah yang saya
istilahkan sebagai jejak kehidupan. Meski ada juga warna putih datar seperti
manusia tanpa harmoni, walaupun tidak sebanyak populasi manusia penuh warna.
Jejak kehidupan yang berwarna,
pastinya berbekas dan memberikan suatu kenangan, pelajaran, perasaan, dan
dampak. Baik untuk dirinya, orang disekitarnya maupun masyarakat umumnya.
Dasarnya satu, jejak memberikan
warna kehidupan.
0 komentar:
Posting Komentar