2 min Reading
Add Comment
Judul ringan yang tidak perlu
memeras otak untuk memahaminya. Jadi tak perlu ku jelaskan lebih lanjut mengenai apa itu obrolan.
Obrolan bisa datang kapan pun dan di mana pun. Baik itu obrolan bersifat ringan atau sepele maupun obrolan yang bersifat berat atau mikir. Secara tidak langsung, dalam suatu obrolan sifat-sifat seseorang bisa dilihat dari cara dia bicara dan cara dia menanggapi. Sebab, secara alami sifat manusia yang sudah melekat pada dirinya itu terbawa dalam suatu obrolan yang dilakukannya. Akan tetapi hanya beberapa orang yang peduli mengenai hal itu. Kebanyakan ga berpikir kesitu,yang penting ngobrol. Udah.
Obrolan bisa datang kapan pun dan di mana pun. Baik itu obrolan bersifat ringan atau sepele maupun obrolan yang bersifat berat atau mikir. Secara tidak langsung, dalam suatu obrolan sifat-sifat seseorang bisa dilihat dari cara dia bicara dan cara dia menanggapi. Sebab, secara alami sifat manusia yang sudah melekat pada dirinya itu terbawa dalam suatu obrolan yang dilakukannya. Akan tetapi hanya beberapa orang yang peduli mengenai hal itu. Kebanyakan ga berpikir kesitu,yang penting ngobrol. Udah.
Saya sendiri paling suka kalau ngobrol
bebas. Alias bisa lepas tanpa terikat apapun. Jadi ngorol ke sana-
ke mari ya terasa enjoy-enjoy saja. Paling tidak, saya menemukan hal
lain yang saya rasa bener-bener baru. Meski tidak menutup kemungkinan juga
terkadang menemukan hal-hal basi. Intinya dari saya melakukan ritual ngobrol
banyak hal yang saya bisa dapatkan, pengetahuan, cara pandang, cara
berfikir, cara menilai, cara bersikap, cara merespons, cara bagaimana
berinteraksi, menikmati kebebasan, dan banyak lagi lainnya yang belum bisa aku
sebutin satu-satu.
Meski dalam obrolan terkadang
terkesal sepele-sepele saja tapi banyak sekali yang bisa diambil dari suatu
obrolan. Seperti yang saya sebutkan diatas. Kalau pas masa remaja kebanyakan obrolan
membicarakan mengenai cinta, percintaan,
pacaran dan teman-temannya. Sedang pas masa dewasa lebih banyak memikirkan
mengenai mimpi, realita, pekerjaan dan banyak lagi. Ini hanya hasil dari saya
menganalisa apa yang saya lihat, dengar, perhatikan dan pikirkan.
Kalau obrolannya mengenai suatu
hal yang menarik dan disukai terkadang sampai lupa waktu. Entah itu bahas
mengenai cewek, cowok, pasangan, pacar, anime, komik, basket, buku bacaan,
novel, renang, politik, ilmu dan lain sebagainya. Saya kira, normal bila sampai
lupa waktu dalam membicarakan yang disenangi. Sangat jauh berbeda kalau posisi
belajar, baru beberapa menit kalau nggak males nerusin, ya ngantuk. Bisa
di bilang mengobrolkan sesuatu itu lebih asik dan nyaman ketimbang belajar. Diakui
tidak diakui normalnya begitu.
0 komentar:
Posting Komentar