2 min Reading
Add Comment
![]() |
Bonek punya cerita |
![]() |
Azizi dan Sanu |
Mereka adalah teman saya yang menemani ritual bonek saya. Meski harus dipertemukan dengan yang namanya kesasar. Tapi tidak apa-apa sebab dengan begitu kita harus berani bertanya kepada orang dimana jalan yang benar. Gresik punya.
![]() |
Saya dan teman-teman |
Senyum melepas kelelahan perjalanan malam hari bersama kawan, di suatu tempat di Surabaya. Sebenarnya saya lupa dimana dan saat apa foto ini ada. Tapi tak apalah, sepertinya ini saat kami sedang selesai belanja pakaian. Hehe.
![]() |
Saya dan patung |
Ritual kurang ajar tapi sopan. Begitulah saya menyebutnya. Sebab saya foto bersama patung yang lebih tampan saya sebab diragukan kelakian patungnya. Hehe. Surabaya punya.
![]() |
Saya dan photo gratis |
Ritual potret bersama baju toko. Ini salah satu favorit saya mengapa penjual pakaian saya datangi. Tidak lain sebab saya bisa menikmati foto bersama pakaian yang tidak akan saya beli. Sebab kantong kering. Hehe. Masih Surabaya punya.
![]() |
Selfie dengan HP baru |
Selfie ini merupakan ritual saya menikmati handphone teman yang baru. Kasian kalau digunakan buat sms dan telpon saja, kurang merakyat untuk semua. Jadi, beginilah saya rasa handpone jadi merakyat. Dimanfaatkan buat selfie. Benowo punya.
![]() |
Benowo |
Plang stasiun depan rumah teman saya. Inilah daerahnya, Benowo Surabaya. Saya menyukainya, sebab tempat ini adalah dimana saya merasakan kebebasan menikmati kehidupan dan mengabadikan momen-momen.
![]() |
Lamongan punya |
Pemandangan indah dari atas rumah yang masih dalam pembangunan. Ritual menikmati segar dan sejuknya alam Lamongan bagian plosok. Hehe. Alhamdulillah di sini saya merasakan betapa nikmatnya memiliki teman. Diajak main kerumahnya dan betapa dia menyuguhkan kenikmatan yang terus datang. Lamongan punya.
Nostalgia masa dimana saya mengembara ketanah Jawa Timur sendirian, meski dalam perjalanan bertemu dengan kawan-kawan. Ini sedikit dari perjalanan saya menelusuri alam Jawa Timur. Saya rangkum ritual-ritual yang sempat saya abadikan dari Surabaya menuju Gresik dan terakhir Lamongan. Untuk yang sebelum surabaya tidak dapat saya abadikan sebab faktor handpone juga. Yah, dimana masih masa-masa kritis saya dalam memiliki handpone. Perjalanan dan pelajaran yang tidak pernah aku lupakan.
0 komentar:
Posting Komentar