GURUKU, BU ULY

GURUKU, BU ULY

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Pertemuan, jalan bahagia akan sebuah rintangan yang menerjang. Pelik batin menjadi bumbu manis di alur riang penuh kesedihan. Pula canda tawa sebagai hiasan sedih yang menggalaukan. Namun, semua itu bermuara pada rindangnya kesuksesan.

Guru, sebagai makhluk penunjang rintik menjadi bersemi. Menebarkan atmosfir ilmu pada rindu yang diterimakan. Bagai ribuan peluh yang di tanahkan, Menetes lalu hilang. Tak ada tuntutan disana. Hanya sebuah decit yang perlu ditularkan.

Murid, penerima tetap dari rindu yang ditebarkan. Merangkumnya jadi ringkasan penunjang kehidupan mendatang. Pelaku keberuntungan dengan semangat sebagai pejuang bangsanya. 

Pelajaran, molekul-molukel yang merekatkan pondasi kepintaran. Membangun daya serap dan tangkap menjadi peka sebagai namanya. Prakteknya menyebalkan, namun meriangkan dipertemuan. 

Rasa sayang, tumbuh dengan segala problematika tanpa isyaratnya. Menerjangkan helaian-helaian yang mengokohkan dinding kerukunan. Menyejukkan bait-bait kata dalam palung penampung hati. Membekaskan perjuangan dibalik tanduk gelisah. Bah, betapa beruntung merasakannya.

Terima kasih, ucapan yang belum mampu menggantikan kesemuanya. Akan tetapi, perlu diutarakan untuk setiap penggal pertemuan guru dan murid dalam sekolah. Sebagaimana perpisahan yang kan mendatangkan pertemuan lagi. Meskipun dalam jangkauan predikat berbeda. Tetapi, guru tidak akan ada yang namanya mantan. Itulah predikat yang kan ada di cuil-cuil hati murid budiman.

Semoga lajur itu
Yang kan membahagiaakan kita semua
SMW kita untuk selamanya

Cairo, 31 Maret 2015

0 komentar:

My Instagram