Diary Maya

Rasa sayang, tumbuh dengan segala problematika tanpa isyaratnya. Menerjangkan helaian-helaian yang mengokohkan dinding kerukunan. Menyejukkan bait-bait kata dalam palung penampung hati. Membekaskan perjuangan dibalik tanduk gelisah. Bah, betapa beruntung merasakannya.

TOJIN

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Setiap orang mendengar makanan pastilah semangatnya tergugah, apalagi kalau lapar itu menggerogoti perut. Bah, tidak ketulungan nafsu makannya.

Ditambah embel-embel gratis dibayarin kawan-sedaplah-jadinya. Tidak kebayang, betapa enak hidup itu kalau semua itu terjadi pada dirimu.

Namun, bilamana menilik menu yang dihidangkan. Meski pun masuk kategori makanan internasional, tetaplah merasa bagaimana gitu. Lebih-lebih menu tersebut belum pernah dicoba sekalipun. Serasa tantangan baru untuk menaklukkannya.

Semangat mendapat makanan gratis itu lenyap seketika melihat menu yang dihidangkan(tojin). Bentuknya sih memang bikin enek dan nafsu makan menghilang. Akan tetapi itu hal wajib yang harus dinikmati mahasiswa-mahasiswi baru Al-Azhar University Of Cairo. Sebabnya apa kok bisa wajib? tidak lain karena hal itu makanan khas orang sini.

"Pertama kalinya aku melihatnya udah ada kesan tidak enak, tetapi tetap dipaksa untuk memakannya oleh kakak kelas. Karena lapar sudah menerjang-dipaksa-mau tidak mau dilahap,"

Bungkam. Ya, setelah merasakannya emang tidak buruk juga rasanya.

Jadi, secara tidak langsung keterpaksaan itu mendatangkan kenyang. Meski malu mengakuinya, tapi itu mendatangkan kemauan tersendiri. Mencoba lagi.

Kairo, 28 maret 2015

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Akhirnya, sanggup ku tuliskan sebuah surat untukmu.
Salam sejahtera dan damai untuk semua,

Semangatku membara, Semangatku untuk berkarya semakin meningkat. Saya hanya sanggup berterima kasih atas segala yang mendukungku. Terutama dirimu yang mengapresiasi tulisanku, teman yang sedang belajar di Negri Jerman.

Aku sangat bersyukur atas doa yang engkau panjatkan untukku, dan semoga saja itu akan terwujud menjadi nyata. Begitu pula akan dirimu disana.

Rasa-rasanya ingin ku ulangi masa lalu dengan dirimu dan kawan-kawan kita. Masa dimana kita bahagia dan tertawa, meski luka itu terkadang hadir menyela kebahagiaaan itu.
Tapi, tetap saja kangen dengan kamu dan kawan-kawan dulu. Semoga saat reoni selanjutkan kita semua bisa berkumpul kembali.

Kita memang jauh dari keluarga tercinta. Namun, jangan sekalipun kita membuat kecewa itu hadir kepelukan mereka nantinya. Sukses.

"berusaha dan tetap pada jalur sukses"

Cairo, 28 maret 2015

Luluk Nabila

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Menerawang jauh itu perlu, artinya memanfaatkan keadaan yang ada. Seperti halnya engkau merasa melakukan itu nikmat. Kenikmatan itulah yang harus dimanfaatkan agar semuanya juga merasakannya. Bisa berarti engkau berusaha agar orang lain mendapat manfaat dari apa yang kau nikmati.

Giza, Egypt

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Keheningan malam menampar mimpi, membangunkan lelap atas tidurnya. Menjadikan diriku tidak sanggup menolak untuk tidak tidur lagi. Tulisan inilah sasaran empuk pelampiasan atas kesalku. Mengapa aku kesal? Jawabannya satu, sekolah esok pagi dan malam menerkamku untuk begadang. Padahal, esok pagi harus mendengarkan ceramah dan belajar bersama guru bahasa arab.

Ahmae De Ja

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Kawanan rerindang mengawasiku dengan ganasnya. Menelanjangi tanpa ampun sekalipun. Menerka pun hanya menemukan keganjalan disana. Mereka tidak mengerti adab yang berlaku, hanya mengikuti nasfu pelampiasannya. Aku pun tak berdaya akannya.

Ahmae De Ja

AhmaeStudio-Ahmaedeja

pasal rindu berlanjut sidang
pasal kangen berujung kongkalikong
pasal riang berambisi menang
pasal sendu beranjak menjauh

titipan rindu untuk kemelutnya
pemberian hati untuk terapi
rindu terbelit akan hati
dan hati riang bila rindu enyah pergi

Aturan rindu dituntaskan
Aturan sendu ditiadakan
Aturan riang jadi pedoman
Aturan kangen hanya buaian

aturan melempar keterpaksaan
menyatukan rasa hati dalam dada

pasar rindu penikmat galau
pasar kangen pelipur angan
pasar sendu pembasmi rancu
pasar riang penambal kehidupan

pasar hati bergejolak luka dan tertawa
menyibak warna-warninya

kolam riang tertawa dibuatnya
kolam rindu gegana alasannya
kolam kangen sendu serdadunya
kolam sendu riang penghasutnya

Kolam hati dipakai perenang handal
sekali dayungan tangan
hati berbelit terapi

Kairo, 23 maret 2015

Ahmae De Ja

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Salam damai untukmu dan rakyat pikiranmu

Selalu aku bertanya padamu. Diamanakah keberanianmu? Hanya pada mereka yang teranggap akrab saja kau tertawa? Hanya secuil itukah keberanian yang kau pupuk?

Wahai diriku, selemah itukah dirimu. Sekedar sapaan saja kau memikirkannya. Kau menyibak malu saja masih ragu, apalagi mau mengendalikanku. Aku benar-benar tidak suka gayamu, takut dan menyibukkan dengan hp saat nyawa-nyawa sedang berkumpul.

Semisal kau pergi dariku, maukah engkau dengannya? Kau harus mau, meski kau menolaknya. Jujur, aku sangat tertekan dengan pemikiranmu yang begitu pendeknya, takut. Mungkin akan lebih baik bila perpisahan itu ada, dan aku akan senang dengannya.

Jadi, kau tidak perlu lagi tertawa dengan mereka. Kau hanya perlu enyah dari pemikiran yang merasukku. Menyembungi got keblangsatan diluar diriku.

Tidak sanggup lagi ku ungkapkan tentangmu yang akan enyah dariku. Bisa dibilang percuma.

Semoga kau membacanya dan enyah dariku
Aku senang bila itu kenyataannya

Cairo, 23 maret 2015

ISTAMA ADIBA

CAH SIBP DARI KIRI : Aku, Muhammad Syihabbudin, M. rif'an Abdullah, Mustafid Aulawi, Ahmad Basyair, Ira Afridatun Nisa, Nurul Luthfiyah, Vhina Alfuzziyana, Luluk Nabilah.

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Jepara adalah tempat kenangan kami, dimana disana kami pertama kumpul. Meski tidak kesemuanya hadir, namun kesenangan dan kebahagiaan itu hadir diwajah semuanya. Aku merasa bahagia mereka ada dalam kehidupan saya dan melengkapi kekuranganku. Mereka semualah sahabat terbaikku.

AHMAE DE JA

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Desember menjadi bulanku. Sejarah bagiku untuk pertama kalinya mendaki ketinggian gunung. Sinai. Ia adalah gunung dakian yang memerlukan tekad, semangat, kesehatan, usaha, ke uletan, juga biaya, hehehe.

Menaklukkannya memberikanku kekuatan bahwa aku mampu menaklukkan negeri egypt. Meskipun diatas puncak hanya dengan bebatuan yang begitu indah tertata sebagai keindahannya. Aku tetap suka. Walau tidak sanggup mengalahkan keindahan hijau negeriku-Indonesia-nan jauh disana. Aku bersyukur sanggup berdiri dinegeri seribu menara ini. Negeri para Nabi(Bumi Kinanah) katanya. :)

Saat diatas puncak aku sadar, negeriku begitu indah dengan alamnya dan segalanya yang ada didalamnya. Aku pun menitipkan salam untuk negeri tercintaku Indonesia. "DAMAI, INDAH, I LOVE YOU INDONESIA" Pula berharap mereka yang diindonesia sadar bahwa dia berada disurga dunia. Negeri hijau Indonesia. Dan Bersyukur atas apa yang ia terima dari Indonesia.

Aku pun menghaningkan cipta dan menutup mataku. Mengalirkan memori yang ku lalui dan hanya ku temukan betapa beruntungnya diriku ini. Bahagia. Namun, dibalik itu aku pun tidak lupa memanjatkan beberapa pengharapan untuk kedepannya. Semoga nyata jadinya. Lebih baik lagi.

"SALAM DARI SINAI UNTUKMU NEGERIKU INDONESIA DENGAN SEGALA YANG ADA"

Edisi mengenang puncak sinai
dengan keindahannya
Cairo, 19 maret 2015

Ahmad Jalalludin

*Salam sejahtera, salam damai, salam kerukunan.

AhmaeStudio-Ahmaedeja

   Rasa terima kasih yang dalam aku sampaikan pada dikau semua, aku tak akan hidup tanpa kalian. Jujur, aku pun galau kalau berkarya tetapi tidak ada yang menikmati karyaku. Sungguh nelangsa diri ini bila itu terjadi. Namun, karena kalian ada. Aku jadi lebih lega mengetahuinya. Kalianlah penyempurnaku. hehe.

  Rasa bosan pasti akan hadir dalam rentang waktu, apalagi kalau dirasa karya-karya saya basi. Meskipun begitu, Aku akan berusaha membuat karya yang semenarik mungkin dimana kalian tidak akan bosan dengannya. semoga.

  Didalam kamusku, berkarya itu untuk semua dan semua itu untuk satu(berkarya). Jadi, tunggu apalagi. Mari sama-sama berkarya, jangan cuma menikmati saja. Karena aku pun yakin kalian bisa kok berkarya, bahkan lebih baik dariku.

  Setelah membaca ini aku berharap kita saling berbagi dalam karya-karya kita. Saling komentar, memberikan masukan, memberikan saran. Sehingga nanti kita sama-sama berkembang dan berkarya untuk semua. :)

  Semangat berkarya. Maju terus pantang mundur. 
  Semangat menggelora.

"BERKARYA UNTUK SEMUA DAN SEMUA UNTUK SATU, BERKARYA"

Cairo,17 maret 2015

D-BOX (5B-20)

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Serdadu dingin malam

ahmad jalalludin

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Aku merangkai kehidupanku dalam ruang yang bertele-tele. Menghabiskan waktu dengan imajinasi nakalku. Sering kumelerai keburukan atas kebaikan yang kumiliki. Agar tak saling berebut tempat dihatiku. Mereka berdua seringkali berkelahi, memperebutkan siapa yang kuat yang mampu mengusai hatiku. Aku hanya tersenyum akannya. Akan tetapi mereka menghiraukanku. Padahal akulah yang memilih mereka. Bukan sebaliknya. Heran.

Kali ini mereka bertengkar lagi, dan aku lah yang memilihnya. Aku tahu, mereka tidak akan bosan berkelahi meski akulah yang memilih mereka nantinya. Saat kutanya alasan mereka percaya diri mampu menguasaiku, si keburukan menjawab dengan lantang "Karena kamu mudah tergoda, apalagi kalau dilihatkan wanita cantik. Beh, bukan kepalang sukamu" Seakan-akan ia telah mampu menggodaku saat melihat ada wanita cantik. Sedangkan si kebaikan, menjawabnya dengan semangat "Karena kamu memiliki perasaan baik pada orang lain, mau membantu mereka saat mereka butuh. Terutama saat mereka curhat padamu. Kau dengan serta merta memberikan mereka solusi yang terbaik" Mendengar jawaban mereka. Aku jadi kaget, apa iya aku begitu?!! Ah, mungkin mereka yang caper kali ya. biar menguasai hatiku.

"sejauh kalian memperebutkanku, akulah yang memilih"

Cairo, 16 maret 2015

IPA 2 YPRU 2014

AhmaeStudio-Ahmaedeja

Bersama sendiri dikhayalnya
Sendiri, bersama dunianya
Bersama, khayalnya sendiri
Sendiri, dunianya bersama

    Aku meraungkan kesepian
    Aku menyamankannya
    Aku bersama kekosongan
    Aku menelusurinya

Kalian berkumpul sepi
Kalian menertawakannya
Kalian sendiri berkumpul
Kalian menyenangkannya

    Aku bersama kalian sepi
    Kalian bersama aku sepi
    Sepi kalian bersama
    Bersama sepi aku dan kalian

Cairo, 15 maret 2015

Dia yang terlukiskan dalam sketsa ini, adalah seseorang yang penuh akan kehebatan dengan kegigihannya melakukan sesuatu untuk kebaikan bersama. Mempunyai impian yang tak kalah hebat dengan usaha yang ia lakukan. Dewi Bintang adalah namanya. Bandung kelahirannya.

Ahmae De Ja

Selagi angin menghembuskan udara
Api tak akan mati karena minyak tanah
Sepanjang denyut itu berdetak
Mereka bernafas dengan bebas

Angin menyapa dengan udaranya
Api menyapa dengan kobarannya
Denyut menyapa dengan iramanya

Demam rasa itu peka
Penyakit abadi itu berkarya
Hutang rimba itu absolut
Musuh itu kawan

oleh : Ahmad Jalalludin

Ahmae De Ja

Sejujurnya berpikir dan menulis sebuah opini itu sangat menjengkelkan, apalagi dalam taraf awal pembelaran. Taraf awal inilah yang paling sensitif menghadirkan rasa gagal itu muncul dalam perspektif penulis. Pasalnya pengaruh itu begitu mendominasi ketidak jadian menuliskan opini. Mudahnya, hal itu dikatakan sebagai perang mental melawan perspektif. Siapa yang menang-mental atau perspektif-berdampak pada kelangsungan penulis. Itulah sebuah titik awal yang tidak akan terhindar dari penulis.

Hal paling urgen dalam penciptaan opini adalah ide awal. Menjengkelakan, bahkan bisa berarti sangat-menjengkelkan-bila ide awal itu tidak kunjung menemui ilhamnya. Pencarian ilham akan dikerahkan sebagai memorandum awal perang perspektif. Pengilhaman paling moderat dan jitu yang digembor-gemborkan adalah mental kuat pembasmi perspektif negatif.

Mental kuat yang harus, bahkan wajib ditanamkan penulis adalah rasa percaya diri akan kemampuannya dalam menulis. Modal awal itulah yang tidak bisa ditawar penulis opini. Bisa dikatakan mereka yang merilis pemikiran itu, akan menendang habis  perspektif enyah dari ingatan nakal akan gagal.

Setelah berjuntai dengan ilham yang harus ditaklukkan dengan modal pembasminya. Penulis dihadapkan untuk mengombinasikan ide matangnya menjadi aksi nyata dalam keindahan opininya. Walau ini bukan masalah besar, tapi inilah yang menjadikan kejengkelan menulis opini itu hadir. Memulai menuliskan ide, merevisi, mengedit hingga menarik pembaca. Lebih peliknya lagi, saat menuliskan itu, banyak ide bagus yang kemudian muncul dikala menulis dan merasa itu perlu dimasukkan. Saat itulah mereka masuk kedalam lubang pembuyaran ide matang awal. Dan itu menjengkelkan.

Sebenarnya, masalah penulisan opini itu menjadi jengkel tidak lain sebab adanya pikiran nakal akan ke gagalan. Maka dari itu terciptalah sebuah solusi mutakhir, yaitu membunuh kejengkelan itu sendiri dengan meminum kopi sambil terus melanjutkan menulis opini. Meski nantinya banyak yang memprotes akan opini yang telah kita tuliskan itu. Dan itu mutlak.(ahmaestudio)